Senin, 31 Oktober 2016

Sejarah Singkat SMA Negeri 3 Boyolali




Dalam rangka alih fungsi SPG / SGO menjadi SMTA sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No. 178/C/Kep/1989 Tentang Pedoman Pelaksanaan Alih Fungsi Sekolah Pendidikan Guru dan Sekolah Guru Olah Raga menjadi Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Lainnya. Maka pada Tahun 1988 SPG / SGO alih fungsi menjadi SMA Negeri 3 Boyolali yang terdiri dari 4 kelas siswa, karena uantuk kelas II, III masih siswa-siswi SPG. Kemudian pada Tahun Pelajaran 1989 / 1990 menerima 6 Kelas, Sehingga jumlah kelas saat itu ada 10 kelas. Pada waktu itu SPG / SGO beralamat di Jl. Pandanaran No. 169 Boyolali, kemudian pada Tahun 1998 pindah menempati Gedung Yang Baru yang beralamat Jl. Perintis Kemerdekaan ( 0276) 324586, ( 57316 ) Pulisen, Boyolali sampai sekarang.
 

Namun sejak menempati Gedung yang baru jumlah kelas yang ditempati oleh siswa sebanyak 18 kelas dengan fasilitas sebagai berikut : 

  • Ruang Guru, 
  • Ruang Kelas, 
  • Ruang Laboratorium ( Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa, Komputer),
  • Ruang Aula, 
  • Ruang Tata Usaha, 
  • Ruang Kepala Sekolah, 
  • Ruang Wakasek, 
  • Ruang Perpustakaan,
  • Ruang OSIS/Pramuka, 
  • Ruang Musik,
  • Ruang UKS, 
  • Ruang Kamar Kecil, 
  • Masjid, 
  • Lapangan Olah raga.
 Berikut profil Kepala Sekolah yang menjabat di SMA Negeri 3 Boyolali sejak berdiri 1988 – Sekarang :
  1. Soedarna, BA ( 1 Juli 1988 - 30 Oktober 1992 )
  2. Drs. Soewarso ( 1 November 1992 - 28 Februari 1995 )
  3. Sri Widarti, S.Pd. (1 Maret 1995 - 28 Februari 2003 )
  4. Drs. Soemarno, M.Pd. ( 1 Maret 2003 - 11 Mei 2006 )
  5. Drs. H. Tri Wahyudi ( 12 Mei 2006 - 12 Desember 2008 )
  6. Drs. Arju Rahmanto, S.Ag ( 13 Desember 2008 - 3 November 2011 )
  7. Slamet Riyadi S.Pd ., M.Pd ( 4 November 2010 - 4 Oktober 2011 )
  8. Drs. Agung Wardoyo ( 5 Oktober 2011 - 31 Desember 2011 )
  9. Suwarno, S.Pd., M.Pd ( 1 Januari 2012 - 3 Februari 2015 )
  10. Khaerul Anwar, S.Pd ( 4 Februari 2015 - Sekarang )
Demikian sejarah singkat berdirinya SMA Negeri 3 Boyolali yang merupakan alih fungsi SPG / SGO.

Kerja Bakti Di Taman Makam Pahlawan


Dalam rangka menjaga kebersihan Taman Makam Pahlawan yang terletak di Kota Boyolali, siswa SMA Negeri 3 Boyolali mengadakan kegiatan bersih lingkungan yang bertempat di Taman Makam Pahlawan Ratna Negara. Kegiatan ini di laksanakan pada hari Sabtu, 14 November 2015. Menurut bapak Safaudin, salah satu pembina kegiatan, kegiatan tersebut bertujuan selain untuk menjaga kebersihan, kegiatan ini bertujuan untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan.

Menurut penjaga Taman Makam Pahlawan, kegiatan ini baru pertama kali dilakukan oleh siswa-siswi SMA. Dalam kegiatan ini di ikuti oleh siswa kelas X-6 sampai dengan kelas X-9. Untuk kegiatan itu siswa membawa alat kebersihan seperti parit,sapu dan lain-lain. Di Taman Makam Pahlawan Ratna Negara para siswa mencabuti rumput pengganggu (gulma) serta memotong rumput yang melebihi batas normalnya di sekitar makam tersebut. Kegiatan ini berlangsung kira-kira 2jam. Setelah membersihkan Taman Makam Pahlawan Ratna Negara para siswa kembali ke sekolah untuk mengikuti jam pembelajaran pada hari itu.

Jumat, 28 Oktober 2016

Hidroponik di SMA N 3 Boyolali

Program Adiwiyata di SMA N 3 Boyolali saat ini sedang mengembangkan inovasi cara bercocok tanam dengan lahan yang terbatas yaitu dengan hidroponik. Hidroponik menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, biasanya di kerjakan dalam kamar kaca dengan menggunakan medium air yang berisi zat hara. SMA N 3 Boyolali mulai mengembangkan teknik hidroponik ini. Baru ada dua lokasi yaitu di depan Aula 2 dan di depan Laboratorium Kimia. Mengapa baru ada dua lokasi? hal itu karena masih dalam tahap uji coba. Tanaman yang di hasilkan dari teknik ini mengandung bahan-bahan kimia sehingga berdampak negatif bagi kesehatan. Hal ini yang masih di pertimbangkan oleh Pembina Adiwiyata SMA N 3 Boyolali.
Dampak negatif menggunakan hidroponik :
1.   Berdampak negatif bagi kesehatan.
2.   Dana yang di perlukan untuk mengembangkan teknik hidroponik cukup mahal.
3.   Bahan-bahan yang diperlukan cukup sulit didapatkan.
Dampak positif  menggunakan hidroponik :
1.   Teknik hidroponik menghemat lahan.
2.   Dapat di pindah-pindahkan (fleksibel).
Dari keunggulan ini, mengapa teknik hidroponik di kembangkan di SMA N 3 Boyolali. Perlu di ketahui bahwa SMA N 3 Boyolali tidak memiliki lahan yang cukup luas dan hampir setiap tahunnya melakukan pembangunan. Pembangunan ini juga akan menggeser tempat-tempat tertentu, oleh karena itulah teknik hidroponik di manfaatkan, karena setiap saat tempat tersebut digunakan untuk pembangunan, hidroponik ini dapat dipindahkan. Selain itu hidroponik yang tertata secara rapi juga dapat menambah nilai estetika. Sementara ini tanaman hidroponik dikelola oleh Pembina Adiwiyata SMA N 3 Boyolali mulai dari penanaman sampai pemanenan.

Ekstrakurikuler SMA Negeri 3 Boyolali



Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam program ekstrakurikuler didasari atas tujuan dari pada kurikulum sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang beragam siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya.
Kegiatan-kegiatan siswa di sekolah khususnya kegiatan ko/ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang terkoordinasi terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan kurikulum.
Yang dimaksud dengan kegiatan terkoordinasi di sini adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan program yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaannya kegiatan ekstrakurikuler dibimbing oleh guru, sehingga waktu pelaksanaan berjalan dengan baik.
Dengan Demikian, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ikut andil dalam menciptakan tingkat kecerdasan yang tinggi. Kegiatan ini bukan termasuk materi pelajaran yang terpisah dari materi pelajaran lainnya, bahwa dapat dilaksanakan di sela-sela penyampaian materi pelajaran, mengingat kegiatan tersebut merupakan Bagian penting dari kurikulum sekolah.
Kegiatan ini menjadi salah satu unsure penting dalam membangun kepribadian murid. Seperti yang tersebut dalam tujuan pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (1987) sebagai berikut:
1.   Kegiatan ekstrakurikuler harus meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, afektif dan psikomotor.
2.   Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
3.   Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan pelajaran lainnya.
Dari tujuan ekstrakurikuler di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrakurikuler erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa. Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat bertambah wawasan mengenai mata pelajaran yang erat kaitannya dengan pelajaran di ruang kelas dan biasanya yang membimbing siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler adalah guru bidang studi yang bersangkutan. Melalui kegiatan ekstrakurikuler juga siswa dapat menyalurkan bakat, minat dan potensi yang dimiliki. Salah satu ciri kegiatan ekstrakurikuler adalah keanekaragamannya, hamper semua minat remaja dapat digunakan sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.
Hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran ekstrakurikuler dan berdampak pada hasil belajar di ruang kelas yaitu pada mata pelajaran tertentu yang ada hubungannya dengan ekstrakurikuler yaitu mendapat nilai baik pada pelajaran tersebut. Biasanya siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler akan terampil dalam berorganisasi, mengelola, memecahkan masalah sesuai karakteristik ekskul yang digeluti.

Jumat, 21 Oktober 2016

VISI & MISI SMA NEGERI 3 BOYOLALI


Visi
 Menjadikan SMA  Negeri 3 Boyolali yang unggul, Peduli dan Berbudaya Lingkungan, Kreatif, Inovatif dan Religius.
 Misi
1.   Mewujudkan lulusan berakhlak mulia, bermutu berbudaya dan percaya diri di msyarakat.
2.   Mewujudkan dokumen kurikulum yang lengkap, bermutu dan sesuai dengan kondisi siswa.
3.   Mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) dengan menggunakan pendekatan Saintific.
4.   Mewujudkan pendidikan dan tenaga kependidikan yang memenuhi syarat kualifikasi akademik (S1) dan mempunyai kompetensi professional.
5.   Mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dari segi kualitas dan kuantitas untuk mendukung tercapainya lulusan yang berakhlak, bermutu dan terpercaya.
6.   Mewujudkan pengelolaan sekolah berdasarkan konsep Menejemen Berbasis Sekolah.
7.   Mewujudkan pembiyaan yang memadai dan pengelolaan keuangan yang tertib, transparan, dan akuntabel dengan memberdayakan semua pihak terkait.
8.   Mewujudkan system penialain yang menyeluruh otentik obbyektif dan berkelanjutan dan berbasis IT.
9.   Mewujudkan Sekolah yang elok, bersih, disiplin dan peduli pada lingkungan